Routing merupakan proses penting dalam jaringan komputer untuk menentukan jalur terbaik bagi data menuju tujuannya. Protokol routing digunakan oleh router untuk bertukar informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi topologi jaringan.
Terdapat berbagai jenis protokol routing dengan karakteristik dan algoritma berbeda-beda. Artikel ini akan membahas dan membandingkan empat protokol routing populer, yaitu RIP, OSPF, BGP, dan EIGRP, dari segi cara kerja, algoritma, kelebihan, dan kekurangan.
Selain itu, dijelaskan pula dua algoritma penting yang digunakan dalam proses routing, yaitu Bellman-Ford dan Dijkstra.
RIP menggunakan algoritma distance vector. Setiap router hanya mengetahui informasi dari tetangganya, dan memilih jalur berdasarkan jumlah hop (maksimal 15). Informasi routing diperbarui setiap 30 detik menggunakan UDP port 520.
OSPF membangun hubungan tetangga antar-router dan bertukar informasi topologi dalam bentuk Link State Database (LSDB). Dengan algoritma Dijkstra, OSPF menghitung jalur terpendek dan memperbarui routing table berdasarkan peta lengkap jaringan.
BGP bertukar informasi routing antar Autonomous System (AS). Saat terhubung, router BGP saling bertukar tabel routing penuh. Setelah itu, hanya perubahan yang dikirim. BGP memilih jalur terbaik berdasarkan atribut tertentu, dan mengirim pesan KeepAlive untuk menjaga koneksi tetap aktif.
EIGRP bekerja dengan membangun hubungan tetangga, dan saat ada perubahan rute, ia mengirim pembaruan ke router tetangga. Protokol ini menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menemukan jalur terbaik secara efisien.
Aspek | RIP | OSPF | BGP | EIGRP |
---|---|---|---|---|
Cara Kerja | Distance vector, 15 hop max, update tiap 30 detik via UDP port 520 | Link-state, berbagi topologi, menggunakan algoritma Dijkstra | Inter-AS, pertukaran informasi saat awal dan saat terjadi perubahan | Hybrid, update antar tetangga, menggunakan DUAL |
Algoritma | Distance Vector | Dijkstra | Distance Vector | Diffusing Update Algorithm |
Kelebihan | Mudah dikonfigurasi, ada Triggered Update | Cepat konvergensi, mendukung banyak metrik, tidak loop | Mudah dikonfigurasi, cocok untuk ISP | Efisien memori dan prosesor, loop avoidance |
Kekurangan | Tidak mendukung VLSM, tidak tahu topologi awal | Basis data besar, konfigurasi rumit | Terbatas dalam topologi | Hanya digunakan di router Cisco |
Digunakan oleh protokol berbasis distance vector seperti RIP. Setiap router memperbarui tabel rutenya berdasarkan informasi dari tetangga. Algoritma ini mencari jalur dengan bobot minimum, namun membutuhkan waktu lebih lama untuk konvergensi dan rentan terhadap routing loop.
Digunakan dalam protokol seperti OSPF. Algoritma ini menghitung jalur terpendek dari satu node ke semua node lain berdasarkan graf berarah berbobot (representasi topologi jaringan). Dijkstra lebih cepat konvergen dan akurat, tetapi memerlukan pemrosesan dan memori lebih besar.
Setiap protokol memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada skenario penggunaannya:
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai protokol routing, terutama EIGRP dan algoritma yang digunakannya, silakan tonton video berikut:
Ilmiteknik. (n.d.). Perbedaan Routing RIP, IGRP, OSPF, BGP pada Jaringan. Diakses dari https://ilmiteknik.co.id/perbedaan-routing-rip-igrp-ospf-bgp-pada-jaringan
Life Is My Campus. (n.d.). Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) sebagai Protokol Routing. Diakses dari https://lifeismycampus.com/posts/enhanced-interior-gateway-routing-protocol-eigrp-sebagai-protokol-routing/#google_vignette
Santekno. (n.d.). BGP (Border Gateway Protocol). Diakses dari https://www.santekno.com/bgp-border-gateway-protocol/
Cloudflare. (n.d.). What is BGP (Border Gateway Protocol)? Diakses dari https://www.cloudflare.com/learning/security/glossary/what-is-bgp/
Netsec Indonesia. (2020, 12 Desember). Routing Protocol – RIP, OSPF, EIGRP, BGP (Bahasa Indonesia) [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=jJU2AVX6gpU&t=164s